Perbedaan Perilaku Konsumsi Kopi Terhadap Tekanan Darah di Puskesmas Kosambi Kabupaten Tangerang

Atnesia Ajeng, Imas Yoyoh, Rizki Suryatama

Abstract


Prevalensi hipertensi di tingkat internasional, nasional dan lokal masih tinggi. Di Puskesmas Kosambi Kabupaten Tangerang Hipertensi menempati urutan 1 dari 25 penyakit utama, sebanyak 1.290 kasus Hipertensi pada tahun 2017. Salah satu faktor risiko hipertensi adalah perilaku konsumsi kopi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan perilaku konsumsi kopi dengan tekanan darah di Puskesmas Kosambi Kabupaten Tangerang Tahun 2018. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain deskriptif korelasi menggunakan desain cross sectional. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 87 responden dengan teknik consecutive sampling. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan Uji T independent. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan perilaku konsumsi kopi terhadap tekanan darah di Puskesmas Kosambi Kabupaten Tangerang dengan nilai p = 0,003 (p <0,05). Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan petugas kesehatan dan masyarakat luas sebagai acuan dalam upaya promotif dan preventif, khususnya untuk menurunkan angka hipertensi.

Full Text:

PDF

References


[ADF] Autralian Drug Foundation. 2011. Caffeine Facts. http://www.druginfo.adf.org.au [05 Januari 2018].

[IFIC] International Food Information Council Fundation. 2007. Caffeine and heatlh: caffeine. http://www.ific.org. [05 Januari 2018]

Budianto, A., Hartanto, T., & Adi, R.C.W, 2017. Hubungan perilaku merokok dan minum kopi dengan tekanan darah pada laki-laki dewasa di desa Kertosuko kecamatan Krucil Kabupaten Probolinggo. Jurnal keperawatan. 2. 2

Dinkes Kabupaten Tangerang. 2016. Profil Kesehatan Kabupaten Tangerang tahun 2016.

Dinkes Provinsi Banten. 2011. Profil Kesehatan Provinsi Banten tahun 2011.

Endang, T. 2014. Pelayanan Keperawatan Bagi Penderita Hipertensi Secara Terpadu, Yogyakarta : Graha Ilmu

Firmansyah, M.R., Rustam. 2017. Hubungan Merokok dan Konsumsi Kopi Dengan Tekanan darah pada Pasien Hipertensi. Jurnal Kesehatan. VIII. 263-268.

Hadi, Z. 2015. Hubungan kebiasaan Minum kopi dan Minum-Minuman Keras Dengan Kejadian Hipertensi di Puskesmas Kelayan Timur Banjarmasin. An-Nadaa. Juni2016. 6-9

Hasri, M., Wahidudin., Rismayanti. 2012. Faktor risiko kejadian hipertensi di wilayah kerja puskesmas Bangkala Kabupaten Jeneponto tahun 2012. Makassar; Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin;.

James, J.E. 2004. Critical review of dietary caffeine and blood pressure: A Relationship That Should Be Taken More Seriously. Psychomatic medicine. 66:63-71.

Kalimullah, W., 2015. Hubungan kebiasaan minum kopi dan merokok dengan hipertensi pada orang dewasa didusun tambak rejo desa Gayaman kecamatan Mojoanyar Mojokerto.

Kementrian Kesehatan. 2013. Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013. Badan Litbangkes, Depkes RI. Jakarta.

Klag, M.J., Wang, N.Y., Meoni ,L.A., Brancati, F.L., Cooper, L.A., Liang, K.Y., Young, J.H., Ford,D.E. Coffee intake dan risk of Hypertension : the Johns Hopkins precursors study. Arc Intern Med 2002;162(6):657-62.

LeMone, P.,Burke. K.M., & Bauldoff, G. 2015. Buku ajar keperawatan medikal bedah. Jakarta : EGC

Muchtadi D. 2009. Komponen Fitokimia dalam Kopi. Laporan Kegiatan Diskusi Ilmiah Polifenol dan Kopi Serta Manfaatnya Bagi Kesehatan. Jakarta: Four Seasons Hotel, 4 april 2009.

Notoatmodjo, S. 2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rinka Cipta

Nurminen M-L, L Niittynen, R korpela, H Vapaatalo. 1999. Coffee, Caffeine and Blood Pressure: a critical review. European Journal of Clinical Nutrition 53:831-839.

Palmer, A. 2007. Simpel Guide Tekanan Darah Tinggi. Jakarta : Erlangga

Panggabean E. 2011. Buku Pintar Kopi. Jakarta: ArgoMedia Pustaka.

Price, Sylvia Anderson, Wilson, Lorraine Mc Carty. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit, Ed. 6, volume 1&2, Jakarta : EGC

Profil Puskesmas Kosambi. 2017. Laporan Jumlah Penderita Hipertensi. Kosambi

----------------------------------. 2017. Laporan Jumlah penyakit 20 terbesar. Kosambi

Rijal, F.K., Suprihatin. 2014. Peningkatan Tekaknan Darah Setelah Minum Kopi dan Merokok. Jurnal STIKES. 7. 63-72

Rukmana, R. 2014. Untung Selangit dari Agribisnis Kopi. Yogyakarta : Lily Publisher

Russ, M., Kepel, B.J., & Umboh, J.M.L. 2016. Hubungan Antara Konsumsi Alkohol Dan Kopi Dengan Kejadian HipertensiPada laki-laki di Desa Ongkaw Dua Kecamatan Sinonsayang Kabupaten Minahasa Selatan. 65-72

Sigarlaki, Herke J.O. 2006.Karakteristik dan faktor berhubungan dengan hipertensi di desa bocor, kecamatan bulus pesantren, kabupaten kebumen, jawa tengah. Jakarta: Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia;

Siswono. (2001). Bahaya Kolesterol Tinggi. www.gizi.net (Diakses pada 7 Juni 2018).

Smeltzer, S. C. (2002). Keperawatan Medika Bedah. Jakarta : EGC

Wade, C. (2016). Mengatas Hipertensi.Bandung : Nuansa Cendekia

Wahyuni T. (2013). Hubungan Konsumsi Kopi dengan Tekanan darah pada Pasien Rawat Jalan Puskesmas Bogor Tengah. Skripsi. Fakultas Ekologi Manusia. Bogor : Institut Pertanian Bogor.

Weinberg BA., Bonnie KB. 2010. The Miracle of Caffeine: Manfaat Tak Terduga Kafein Berdasarkan Penelitian Paling Mutakhir. Bandung: Penerbit ITB.

World Health Organization. (2011). Noncommunicable Diseases. Genewa, Switzerland

----------------------------------. (2013). A Global Brief on Hypertension. World Health Day

----------------------------------. (2015). Hypertension and fact sheet. Regional Office for South-East Asia. Departement of Sustainable Development and Healthy Environrnets




DOI: http://dx.doi.org/10.31000/sinamu.v2i0.3558

Article Metrics

Abstract - 1028 PDF - 792

DOI (PDF): http://dx.doi.org/10.31000/sinamu.v2i0.3558.g2459

Refbacks

  • There are currently no refbacks.





Simposium Nasional Multidisiplin (SinaMu) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License


View MyStats