TECHNETRONIC ETHNOCIDE DAN ETIKA BEREKSPRESI

Ahmad Sihabudin

Abstract


Abstrak;

Tulisan  ini memaparkan  bagaimana  pengaruh  teknologi  komunikasi  berpengaruh  pada

kehidupan sosial dan budaya masyarakat. Kini sebuah raksasa budaya dengan rakus menelan budaya-budaya  lokal  di  seluruh  bumi.  Keragaman  kultural  telah  didesak  oleh  standarisasi kultural yang dilahirkan industrialisme. Telah terjadi budaya baru. Dalam budaya baru yang memerintah bukan Raja atau kepala suku, tetapi teknologi mengatur hidup dan mati anda sejak makan, minum, sampai sehat dan sekarat. Teknologi informasi sebagai bagian dari teknosfer akan mewarnai infosfer-yakni,  budaya pertukaran  informasi, pada akhirnya akan membentuk dan mengubah sosiosfer-yakni norma-norma sosial, pola-pola interaksi, dan organisasi sosial kemasyarakatan.  Saat  ini  kebebasan  menyampaikan  pendapat  dan  mengekspresikan  hampir tidak  melihat  etika,  khususnya  para  pengguna  media  sosial  dan  media  on  line.  Siapakah manusia  yang  memperoleh  kebebasan  murni dan menafikan  tanggung  jawab?  Pasti  seorang tiran. Bila anda  tiran anda dapat melakukan  apapun  yang anda  kehendaki  semaunya  tanpa batas, kecuali bertanggung  jawab. Kita dapat menyanjung  atau memaki tanpa digugat siapa pun. Anda dapat memenuhi hak apapun kecuali hak orang lain. Menurut Ibn Khaldun bahwa komunikasi yang didasarkan pada etika merupakan suatu jaringan masyarakat yang manusiawi, dan mengalirnya komunikasi seperti itu, menentukan arah dan laju perkembangan sosial yang dinamis.


Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.31000/rf.v13i1.68

Article Metrics

Abstract - 1464 PDF - 1326

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




 

 


Rausyan Fikr : Jurnal Pemikiran dan Pencerahan (p-ISSN: 1979-0074 e-ISSN: 2580-5940) is licensed under a   Creative Commons Attribution 4.0 International License.     


 

Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah tangerang