KRITIK SOSIAL DALAM PUISI ESAI “KUDENGAR KOTA ITU TERPELAJAR (JARIK SIMBOK)” KARYA ANA RATRI WAHYUNI DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN SASTRA INDONESIA

Atia Mutiara, Faisal Kemal, Ahmad Sulton Ghozali

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan muatan kritik sosial sebagai reaksi terhadap kondisi kesenjangan sosial dalam puisi esai “Kudengar Kota Itu Terpelajar (Jarik Simbok)” Karya Ana Ratri Wahyuni. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode uraian secara deskriptif. Untuk melakukan analisis, teori sosiologi sastra digunakan dalam penelitian ini, khususnya seputar kritik sosial dan implikasinya terhadap pembelajaran sastra Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya kritik terhadap kesenjangan sosial antara daerah kota dan daerah desa yang mempengaruhi perspektif masyarakat, termasuk dalam pekerjaan dan peluang mendapatkan taraf hidup yang sejahtera. Selain itu, muatan kritik sosial dalam puisi esai tersebut dapat diimplikasikan dalam pembelajaran sastra Indonesia sebagai amanat dan merefleksikannya ke dalam kehidupan nyata.

Full Text:

PDF

References


Ali, D. J. (2012). Atas Nama Cinta. Renebook.

Adriansyah, R., & Agustiani, T. (2020). Representasi Konteks Sejarah dalam Puisi Esai Mata Luka Sengkon

Karta. Imajeri: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 3(1), 53-66.

Bastian, A., Baruadi, M. K., & Didipu, H. (2023). Kritik Sosial Melalui Wacana Kritis pada Puisi Esai Mata Luka

Sengkon Karta. Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Budaya, 9(1), 49-56.

Damono, S. D. (1978). Sosiologi Sastra: Sebuah Pengantar Ringkas. Pusat Pembinaan dan Pengembangan

Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Ghozali, A. S., & Christomy, T. (2023). “The Narrative Of Excommunication And Presence Of The Ghost

Character In The Novel Haniyah Dan Ala Di Rumah Teteruga By Erni Aladjai”. International Review of

Humanities Studies, 7(1): 1-12.

Ghozali, A. S., Gustianti, A., Nurhillal, Z., & Gumilar, Y. (2023). “MARGINALIZATION OF THE MAIN

CHARACTER AS A WOMAN IN THE NOVEL "BEKISAR MERAH" BY AHMAD TOHARI”. Proceeding

International Conference on Child Education, 1(2), 541–549.

Ghozali, A. S. (2023). “Kritik Pengarang terhadap Penyimpangan Tradisi Tengka dalam Cerita Pendek”.

Referen 2(2): 121-131.

Gischa, S. (2020). “Ketimpangan Sosial: Pegertian, Bentuk, dan Faktornya”. kompas.com. Diakses pada

tanggal

Juli

melalui

https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/22/140000469/ketimpangan-sosial-pengertian

bentuk-dan-faktornya

Irmayani, N., & Andriani, A. (2021). Analisis Kritik Sosial Kepada Kontraktor dan Masyarakat dalam Puisi

Esai “Aborsi di Palippis” Karya Syuman Saeha. Pepatudzu, 17(1), 47-61.

Moleong, L. J. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif. Rosdakarya.

Rahmadi, P. (2021). Perspektif Makna Cinta dalam Kumpulan Puisi Esai Atas Nama Cinta Karya Denny JA.

Diligentia: Journal of Theology and Christian Education, 3(2), 172-184.

Putri, W. R., Setiawan, B., & Suryanto, E. KAJIAN STILISTIKA DAN NILAI MORAL DALAM PUISI ESAI MATA

LUKA SENGKON KARTA SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR TEKS PUISI DI SMA.

Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, 12(1).

Ratna, N. K. R. (2007). Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Pustaka Pelajar.

Sudarto. (1995). Metodologi Penelitian Filsafat. Bumi Aksara.

Wahyuni, A. R. (2018). “Kudengar Kota Itu Terpelajar (Jarik Simbok)”. dalam Di Balik Lipatan Waktu. Cerah

Budaya Indonesia.




DOI: http://dx.doi.org/10.31000/cpu.v0i0.13058

Article Metrics

Abstract - 89 PDF - 70

Refbacks

  • There are currently no refbacks.