HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI DI RSUD TANGERANG TAHUN 2018
Abstract
Ketuban Pecah Dini merupakan masalah yang masih kontroversial dalam kebidanan. Penanganan yang optimal dan yang baku belum ada bahkan selalu berubah. Ketuban Pecah Dini merupakan salah satu penyulit dalam kehamilan dan persalinan yang berperan dalam meningkatkan kesakitan dan kematian meternal-perinatal yang dapat disebabkan oleh adanya infeksi. Tujuan untuk mengetahui hubungan umur dan paritas dengan kejadian ketuban pecah dini di RSUD Tangerang periode Tahun 2013. Penelitian bersifat Deskritif pendekatan secara cross sectional untuk melihat hubungan umur dan paritas dengan kejadian ketuban pecah dini. Sampel yaitu 95 ibu bersalin, pengambilan sampel dengan systematic random sampling (pengambilan sampel secara acak sistematis). Hasil didapatkan P Value 0,018, nilai P Value < alpha. Maka dapat disimpulkan ada hubungan antara KPD dengan umur di RSUD Tangerang. ibu bersalin yang mengalami ketuban pecah dini sebanyak 46 orang (48,4%) dan yang tidak mengalami ketuban pecah dini sebanyak 49 orang (51,6%). Berdasarkan umur ibu bersalin, umur ibu <20 tahun dan >35 tahun sebanyak 35 orang (36,8%) dan umur ibu 20 – 35 tahun sebanyak 60 orang (63,2%). Berdasarkan paritas ibu bersalin, pada paritas primipara sebanyak 34 orang (35,8%) dan pada paritas multipara dan grandemalte 61 orang (64,2%).
Full Text:
PDFReferences
Budiarto E., 2002. Biostatistika Untuk
Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat.Jakarta: EGC.
Cengkunek, 2009. Penyakit paling mematikan.
http://cengkunek.blogdetik.com/2009/03/02/10-penyakit-paling-mematikan. (11 Agustus 2011)
Departemen Pendidikan Nasional, 2008.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta. Hal. 1099
Dharma, S., 2008. Strategi Pembelajaran dan
Pemilihannya. Depdiknas: Jakarta. Hal.13-5
Fitriani S., 2011. Promosi Kesehatan.
Yogyakarta: Graha Ilmu. Hal: 91
Ismawati dkk, Cahyo, 2010. Posyandu dan
Desa Siaga.Yogyakarta: Nuha Medika.
Kusyati, Eni. 2006. Pengaruh Pendidikan
Kesehatan tentang Posyandu Usila terhadap Keaktifan Kader Kesehatan.Skripsi
Mansjoer, Arif M., 2005.Kapita Selekta
Kedokteran.Jakarta: Media Aesculapius
Mubarak, Bambang Adi Santoso, Khoirul
Rozikin dan Siti Patonah., 2006. Ilmu Keperawatan Komunitas. Erlangga: Jakarta
Notoatmodjo, S., 2002. Metodologi Penelitian
Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta. Hal: 74-8
Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Rineka Cipta: Jakarta. Hal. 52-65
Nursalam, 2008. Konsep dan Penerapan
Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Putri, Alissa, 2009. Tetap Sehat di Usia
Lanjut. Yogyakarta: Genius Printika.
Riwidikdo H., 2009. Statistik untuk Penelitian
Kesehatan dengan Aplikasi Program R dan SPSS. Yogyakarta: Pustaka Rihama.
Sanjaya Wina, 2008. Strategi Pembelajaran
Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Prenada Media Group: Jakarta.
Statistik Indonesia, 2007. Angka Harapan
Hidup.http://www.datastatistik-indonesia.com. (11 Agustus 2011)
Sobur A., 2003. Psikologi Umum. Bandung:
CV. Pustaka Setia. Hal. 316 – 317
Sopiyudin M.D., 2009. Statistik untuk
Kedokteran dan Kesehatan. Edisi 4. Jakarta: Salemba Medika.
Sugiyono, 2007. Statistik Untuk Penelitian.
Alfabeta: Bandung.
Suliha, Herawati, Sumiati, 2002. Pendidikan
Kesehatan dalam Keperawatan. EGC: Jakarta.
Suryabrata S., 2006. Psikologi Kepribadian.
Jakarta: Rajawali.
Sutanto, 2010. Cekal Penyakit Modern.
Yogyakarta: C.V Andi Offset
Taufiqurrahman MA., 2008. Pengantar Metodologi Penelitian Untuk IlmuKesehatan. Sur
DOI: http://dx.doi.org/10.31000/imj.v3i1.3252
Article Metrics
Abstract - 692 PDF - 582DOI (PDF): http://dx.doi.org/10.31000/imj.v3i1.3252.g1959
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Indonesian Midwifery Journal Indexed By