HUBUNGAN RIWAYAT BERAT BADAN LAHIR RENDAH DENGAN STUNTING DI KECAMATAN UBUD GIANYAR
Abstract
Anak yang sehat menjadi investasi penting suatu negara sehingga kualitas seorang anak menjadi faktor yang sangat penting untuk diperhatikan guna mendapatkan generasi sehat. Keadaan tersebut harus di dimulai dari diperhatikannya kondisi kesehatan anak terutama gizi anak yang dapat memastikan anak tumbuh secara optimal. Saat ini masalah gizi anak khususnya stunting (stunted dan severe stunted) masih cukup tinggi. Keadaan tersebut dapat dipengaruhi oleh kondisi prenatal yang dapat berdampak pada berat badan lahir anak sebagai momen awal kehidupan anak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan riwayat BBLR dengan kejadian stunting pada balita. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh balita umur 12-59 bulan di dua desa lokus stunting Kecamatan Ubud Gianyar Bali. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan mengambil sampel pada Desa Lodtunduh dan Singakerta dengan besar sampel sejumlah 92 orang. Data yang dikumpulkan adalah data primer dan sekunder. Data primer yaitu data berat badan anak diukur langsung menggunakan timbangan dan data tinggi badan anak diukur langsung menggunakan microtoice. Data tentang berat badan lahir anak diperoleh dari buku KIA. Analisa data menggunakan uji Fisher’s Exact. Hasil penelitian menunjukkan angka stunting sebesar 25%. Tidak terdapat hubungan antara riwayat BBLR dengan kejadian stunting (p=0,440). .
Full Text:
PDFReferences
Arifin YN. 2014. Hubungan Antara Karakteristik Keluarga Dan Konsumsi Pangan Dengan Status Gizi Dan Prestasi Belajar Anak Sekolah Dasar Stunting Dan Normal. Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor
Departemen Kesehatan RI.Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1995/Menkes/SK/XII/2010 tentang Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak. Jakarta: Depkes RI; 2011.
Fikadu, T., Assegid.S., Dube. L. 2014. Factors associated withstunting among childrenof age 24 to 59 months in Meskandistrict,Gurage Zone, South Ethiopia: a case-control study.BMC Public Health.1-7.
Kementerian Kesehatan RI. Hasil Utama Riskesdas 2018. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia; 2018.
_____________________. Buku Saku Pemantauan Status Gizi Tahun 2017.Jakarta; 2018.
Muqni AD, Hadju V, Jafar N. 2012. Hubungan berat badan lahir dan pelayanan KIA terhadap status gizi anak balita di Kelurahan Tamamaung Makassar.Media Gizi Masyarakat Indonesia. No.1 Vol.2 : 109-116
Puspita Y. 2014. Hubungan riwayat Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan akut Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Balita Di kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu, Tesis. FK UGM
TNP2K. 2017. 100 Kabupaten/Kota Prioritas untuk Intervensi Anak Kerdil (Stunting). Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan:Jakarta
Utami RA, Setiawan A, Fitriani P. 2019. Identifying causal risk factors for stunting in children under five years of age in South Jakarta, Indonesia. Enfermería Clínica. Volume 29, Supplement 2, September 2019, Pages 606-611. https://doi.org/10.1016/j.enfcli.2019.04.093
Wati L, Monarisa, Rikandi M, 2019. Pengaruh Berat Badan Lahir Rendah dengan Kejadian Stunting. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 19(3), Oktober 2019, pp.615-619
Welassih BD, Wirjatmadi RB. 2012. Beberapa Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Balita Stunting.The Indonesian Journal of Public Health. 12: 8
DOI: http://dx.doi.org/10.31000/imj.v3i2.3871
Article Metrics
Abstract - 548 PDF - 546DOI (PDF): http://dx.doi.org/10.31000/imj.v3i2.3871.g2090
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Indonesian Midwifery Journal Indexed By