“Adaptasi Masyarakat Cina Benteng” (Studi Kasus Pada Komunitas Klenteng Boen Tek Bio Tangerang)

Aliyah Aliyah

Abstract


The Purpose of this research is how to know the society’s adaptation of Cina Benteng to Klenteng Boen Tek Bio Community Tangerang. The focus of research is how the society in Cina Benteng do adaptation with the people in Tangerang. And the method of this research is culture adaptation by Robert Dubin. The object of this research is Klenteng Boen Tek Bio Comunitty Tangerang. From this research, the conclusion is the social life snd society’s culture in Cina Benteng Tangerang are the shape of the alculturation between Chinese culture with the local culture. The relationship between etnics Cina Benteng with local people are very harmony, although they came from different cultures but they can live inharmony become one. We can say that Cina Benteng”s culture as a unique subculture, because they still keep and life in culture area, but cannot speak mandarin and their appearance physically are a little bit like the people in that place one of couses is mix marriage between Thionghoa and take the people there that always happen. One thing that is interesting the Cina Benteng society is they still with their culture and it can said that good the acculturation culture happens.

Key words : Adaptation, Cina Benteng, Community, Klenteng

ADAPTASI MASYARAKAT DI CINA BENTENG (STUDI KASUS BOEN TEK BIO COMMUNITY TANGERANG) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adaptasi masyarakat Cina Benteng terhadap Komunitas Klenteng Boen Tek Bio Tangerang. Fokus penelitian adalah bagaimana masyarakat Cina Benteng melakukan adaptasi dengan masyarakat Tangerang. Dan metode penelitian ini adalah adaptasi budaya oleh Robert Dubin. Objek penelitian ini adalah Klenteng Boen Tek Bio Comunitty Tangerang. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kehidupan sosial dan budaya masyarakat Cina Benteng Tangerang merupakan bentuk alkulturasi budaya Tionghoa dengan budaya lokal. Hubungan etnis Cina Benteng dengan masyarakat setempat sangat harmonis, meskipun berasal dari budaya yang berbeda tetapi mereka dapat hidup tidak harmonis menjadi satu. Budaya Cina Benteng bisa dikatakan sebagai subkultur yang unik, karena mereka masih mempertahankan dan hidup di daerah budaya, tetapi tidak bisa berbahasa mandarin dan penampilan mereka secara fisik sedikit mirip dengan masyarakat di tempat itu salah satunya perkawinan campuran antara Thionghoa dan membawa orang-orang ke sana yang selalu terjadi. Satu hal yang menarik dari masyarakat Cina Benteng adalah mereka masih dengan budayanya dan bisa dikatakan budaya akulturasi itu baik.

Kata kunci: Adaptasi, Cina Benteng, Komunitas, Klenteng


Full Text:

PDF

References


Aloliliweri, 2011. Gatra-gatra Komunikasi Antarbudaya,Pustaka Pelajar, Yogyakarta

Ardianto Elvinaro, Dr. 2011. Handbook of Public Relations,Simbiosa Rekatama Media Bandung

Ardianto Elvinaro, Drs, dan Bambang Q-Anees. 2011. Filsafat Komunikasi Simbiosa Rekatama media, Bandung

Chunjiang, Fu. 2002. Asal Mula Simbol-simbol Keberuntungan China. PT. Elex Media Komputindo, KelompokGramedia, Jakarta

Danandjaja, James. 2007. Folklor Tionghoa. PT. Kreatama, Jakarta

Emzir. 2010.Metodologi Penelitian Kualitatif, Analisis Data. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta

Eng Tjin, oey. 2012. Jurnal Prosesi 12 tahunan YMS Kwan Im Hud Couw, Perkumpulan Klenteng Boen Tek Bio, Kota Tangerang

I, Wibowo, dan Thung Ju Lan. 2010. Setelah Air Mata Kering, Masyarakat Tionghoa Pasca-Peristiwa Mei 1998. PT Kompas Media Utama. Jakarta Kriyantono, Rahmat, S.Sos. 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Kencana Prenada Media Group, Jakarta

Lan, Joe, Nio. 2013. Peradaban Tionghoa Selayang Pandang. PT. Gramedia Jakarta

Littlejohn, Stephen W, dan Karen A. Foss. 2011. Teori Komunikasi, Salemba Humanika, Jakarta

MA, Morissan. 2009. Teori Komunikasi, Ghalia Indonesia, Bogor

Moleong, Lexy, Dr. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung


Article Metrics

Abstract - 11352 PDF - 1140

Refbacks

  • There are currently no refbacks.