Darussalamah Al-Mubarok Islamic Boarding School Strategy Cianjur West Java In Preventing Radicalism Through Asatiyyah Islamic Religious Education
Abstract
Wasatiyyah Islamic Religious Education remains an important issue today, especially since
social conditions are faced with the challenges of increasingly open radicalism movements.
Wasatiyyah Islamic Religious Education can be used as an anti-radicalism movement. This
thesis analyzes the problem of wasatiyyah Islamic religious education at the Darussalamah
Al-Mubarok Islamic Boarding School, Cianjur, West Java. There are three questions posed:
First, what are the symptoms of Islamic radicalism in Islamic boarding schools? Second,
how to prevent Islamic radicalism in Islamic boarding schools? How can the concept of
wasatiyyah Islamic education be used as a solution to prevent radical Islamic education? In
order to answer the above problems, qualitative data collection was carried out through
observation, interviews, and documentation at the Darussalamah Al-Mubarok Islamic
Boarding School, Cianjur, West Java.
There were 10 informants interviewed by the researcher. The results of the study show that:
First, in concept and practice the symptoms of radicalism are characterized by an
understanding of shariah which is the main doctrine in radical Islamic organizations such
as: shariah understanding of the Leadership System ( Daulah/Khilafah ), Application of
Islamic Law ( Tahkim al-Syariah ), War ( Jihad ), Mahdhah Worship, and Loyalty to
Muslims and Deliverance from Kafirs ( Al-Wala' wa Al-Bara' ). Second, after experiencing
changes in Islamic boarding schools to prevent with wasatiyyah Islamic education. Third,
practically wasatiyyah Islamic education has succeeded in changing the understanding and
actions of pesantren elements (clerics, ustadz, santri, and other administrators). Due to this
socio-religious change, Darussalamah Al-Mubarok Islamic Boarding School hopes: to re-
adapt to the wasatiyyah Islamic education environment or adapt the community environment
to the needs of the pesantren; to position the aim of the pesantren as a regulator of
community relations with other diverse social systems; and to maintain the identity of the
pesantren as a wasatiyyah Islamic institution.
Keywords: Pesantren, Islamic Radicalism, Wasatiyyah Islamic Education.
Full Text:
PDFReferences
Amin Haedari. (2004). Masa Depan
Pesantren dalam Tantangan
Modernitas dan Tantangan
Kompleksitas Global. Jakarta: IRD
Press.
Abdullah, T. (1983). Agama dan
Perubahan Sosial. Dalam A. hamid,
Sistem Pendidikan Madrasah dan
Pesantren di Sulawesi Selatan (hal.
. Jakarta: Rajawali Press.
Abegebriel, A. M. (2004). Negara Tuhan:
The Thematic Encyclopedia.
Jakarta: SR-Ins Publishing.
Ahnaf, M. I. (2006). Fundamentalism as a
Resistant Enemy: The Image of The
Other as Enemy. Bangkok: sian
Muslim Action Network adn.
Alam, M. (2011). Model Pesantren
Modern Sebagai Alternatif
Al-Azhary, U. S. (2015). ISlam Radikal,
Telaah Kritis Radikalisme dari
Ikhwanul Muslimin Hingga ISIS.
Terjemah M. Hidayatulloh. Uni
Emirat Arab: Daar al-Faqih.
Al-Fauzan, S. b. (2012). Al-Mulakhash
Syarh Kitab Tauhid, Penjelasan
Ringkas Kitab Tauhid. Penerjemah
Abu Ahmad. Jakarta: Pustaka As-
Sunnah.
Al-Ghazali, I. (1977). Ihya Ulumuddin,
jilid III. Beirut: Dar al-Mishri.
Ali, A. (2009). Negara Pancasila Jalan
Kemaslahatan Bangsa. Jakarta:
LP3ES.
Ali, A. M. (1987). Beberapa Persoalan
Agama Dewasa Ini. Jakarta:
Rajawali Press.
Al-Jabiri, M. A. (2001). Agama, Negara
dan Penerapan Syariah.
Yogyakarta: Fakar Pustaka Baru.
Aly, A. (2011). Pendidikan Islam
Multikultural di Pesantren.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Aman Abdurrahman. (2021). Masihkah
Kalian Ragu Tentang Kafirnya
NKRI? Dalam A. B. Baasyir, Buku
II Tadzkiroh: Peringatan dan
Nasehat Karena Allah (hal. 69-102).
Jakarta: JAT Media Center.
An-Nahidl, N. A. (2010). Otoritas
Pesantren dan Perubahan Sosial.
Jakarta: Puslitbang Kemenag RI.
An-Nahlawi, A. R. (1992). Prinsip-
Prinsip dan Metode Pendidikan
Islam. Diterjemahkan Dahlan dan
Sulaiman. Bandung: Diponegoro.
Appebly, S. (2000). The Ambivalence of
The Sacred Religious: Peace
Violance an Reconciliatati. New
York: Canegie Coorporation.
Arifin, M. (2008). Kapita Selekta
Pendidikan Islam dan Umum.
Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian:
Suatu Pendekatan Praktek . Jakarta:
Rineka Cipta.
Arnaz, F. (13 Oktober 2019). Teoris Gaya
Baru JAD: Spontan, Instan, dan
Random. Jakarta: Beritasatu.com.
Ausop, A. Z. (2011). Ajaran dan Gerakan
NII Kartosuwiryo, NII KW IX dan
Ma'had Al-Zaytun. Bandung:
Tafakur.
Awwas, I. S. (2007). Jejak Jihad SM.
Kartosuwiryo. Yogyakarta: Uswah.
Azra, A. (2005). Islamic in Southeast
Asia: Tolerance and Radicalism.
Melbrone: University of Melbrone.
Azra, A. (2005). Salafisme. Jakarta:
Republika.
Azra, A. (2016). Transformasi Politik
Islam: Radikalisme, Khilafatisme,
dan Demokrasi. Jakarta: Prenamedia
Group.
Azra, A. (2017). Surau: Pendidikan Islam
Tradisional dalam Transisi dan
Modernisasi. Jakarta: Prena Media.
Badrus Sholeh. (2007). Budaya Damai
Komunitas Pesantren. Jakarta:
Pustaka LP3ES.
Beilharz, P. (2005). Teori-Teori Sosial.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Borgotta, E. F. (1992). Encyclopedia of
Sociology Vol. 3. New York :
Macmilan Publishing Company.
Bottomore, T. (1992). Sosiologi Politik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Bruinessen, M. V. (1995). Kitab Kuning
dan Tarekat. Bandung: Mizan.
Cobuild, C. (t.thn.). Advanced Learner's
English Dictionary. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama .
Dawisha, A. (1986). The Arab Radicals.
New York.
Dhofier, Z. (1984). Tradisi Pesantren:
Studi Tentang Pandangan Hidup
Kyai. Jakarta: LP3ES.
Dhofier, Z. (2002). Tradisi Pesantren .
Jakarta: Direktorat Pendidikan
Keagamaan dan Pondok Pesantren,
Proyek Peningkatan Pesantren.
Dirjen Kelembagaan Agama Islam, D. R.
(2003). Pondok Pesantren dan
Madrasah Diniyah: Pertumbuhan
dan Perkembangannya. Jakarta:
Depag RI.
Ancok, D. (2006). Radikalisme Agama:
Suatu Analisis Berbasis Teori
Keadilan Dalam Pendekatan
Psikologi. Dalam Mu'tasim, Model-
Model Penelitian Dalam Studi
Keislaman. Yogyakarta: Lemlit.
UIN Sunan Kalijaga.
Ardiansyah, S. I. (2020). Peran Pesantren
dalam Mencegah Gerakan
Radikalisme di Kalimantan Barat.
Cakrawala: Jurnal Studi Islam,
Vol.15, No. 1, 67-85.
Ayub Mursalin. (2010). Pola Pendidikan
Keagamaan Pesantren dan
Radikalisme: Studi Kasus
Pesantren-Pesantren di Provinsi
Jambi. Kontekstualita, Vol. 25.
No.2, 256.
Aziz, N. (1 Agustus 2018). Jamaah
Ansharut Daulah Resmi Dilarang,
Anggotanya Mungkin Pakai Nama
Baru. Jakarta: BBC News
Indonesia.
Bachtiar, S. A. (2013). Deradikalisasi
Ideologi Gerakan Islam
Transnasional Radikal.
Multikultural & Multireligius, Vol.
, No. 3 (September-Desember),
Horikoshi, H. (1975). The Darul ISlam
Movement in West Java (1948-
: An Experience in The
Historical Process. Jurnal
Indonesia, 59-86.
Ichwahyudi, B. (2020). Konversi Agama
Pada Masyarakat Perkotaan: Studi
Tentang Pemahaman Agama di
Lembaga Sosial YSDf dan Nurul
Hayat Surabaya. Surabaya: Sekolah
Pasca Sarjana Universitas Sunan
Ampel.
Khalim, A. (2017). Model Pendidikan
Islam Anti Radikalisme di Pesantren
Al-Hikmah 2 Benda Sirampog
Kabupaten Brebes. Semarang: UIN
Walisongo.
Lubis, B. D. (2021). Strategi Pencegahan
Paham Radikalisme: Studi Kasus
Pondok Pesantren Makrifatul Ilmi
di Bengkulu Selatan. Bengkulu
Selatan: IAIN Bengkulu.
Malik, A. (2016). Kultur Pendidikan
Pesantren dan Radikalisme.
Pembangunan Pendidikan: Fondasi
dan Aplikasi, 103-114.
Marzali, A. (2006). Struktural-
Fungsionalisme. Dalam D.
Antropologi, Jurnal Antropologi
Indonesia. Vol. 30. No. 2 (hal. 127-
. Jakarta: Departemen
Antropologi FISIP-UI.
Mawardi, I. (2011). Transinternalisasi
Budaya Pendidikan Islam:
Membangun Nilai Etika Sosial
Dalam Pengembangan Masyarakat.
Hunafa Studi Islamika, Vol. 8, No.
, Juni, 41.
Mukodi. (2015). Pondok Pesantren dan
Upaya Deradikalisasi Agama.
Walisongo. Vol. 23. No. 1, Mei.,
Mustofa, F. F. (2019). Strategi Pondoko
Pesantren Al-Ma'ruf Kediri Dalam
Mencegah Paham Radikalisme.
Tribakti: Jurnal Pemikiran
Keislaman, Vol. 30, No. 2, 362-371.
Mubarok, Z. (2011). Tafsir Jihad:
Menyingkap Tabir Fenomena
Terorisme Global. Malang: UIN
Maliki.
Nurjanah. (2013). Faktor Pemicu
Munculnya Radikalisme Islam Atas
Nama Dakwah. Jurnal Dakwah Vol.
XIV. No. 2 , 188.
Susanto, E. (2007). Kemungkinan
Munculnya Paham Radikalisme
Islam di "Pondok Pesantren".
Tadris, Vol. 2. No. 1, 1-19.
Sindhunata. (2005). Terorisme Bawah
Sadar. Basis, No. 11-12 Tahun ke-54
(November-Desember), 3.
Zarkasyi, H. F. (2015). Sistem Pendidikan
dan Pengkajian Islam di Pesantren
dalam Konteks Dinamika Studi
ISlam Internasional. Edukasi:
Jurnal Penelitian Pendidikan
Agama dan Keagamaan, 336
DOI: http://dx.doi.org/10.31000/jkip.v5i2.10004
Article Metrics
Abstract - 184 PDF - 72Refbacks
- There are currently no refbacks.
Indexed by:
Jurnal Kajian Islam dan Pendidikan Tadarus Tarbawy
Universitas Muhammadiyah Tangerang.
JL. Perintis Kemerdekaan No 1/33, Babakan, Cikokol Kec. Tangerang, Kota Tangerang, 15117, Banten, Indonesia
Email:
Jurnal Kajian Islam dan Pendidikan Tadarus Tarbawy is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
p-ISSN 2657-1285| e-ISSN 2656-8756