PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ERA INDUSTRI 4.0., SUATU TANTANGAN BAGI GURU DAN PENDIDIK MATEMATIKA

Fadjar Shadiq

Abstract


Pembelajaran matematika di kelas harus mengacu pada Penguatan Pendidikan Karakter, Literasi, 4C dan Higher Order Thinking Skill. Pertanyaannya: ‘Apakah Arahan Kurikulum tersebut sudah dilaksanakan para guru?’ Kegiatan ini bertujuan untuk: menentukan keterampilan berpikir serta karakter yang harus dimiliki para siswa; menentukan proses pembelajaran di kelas yang harus dilakukan para guru matematika serta menentukan peran para guru matematika selama proses pembelajaran sedemikian sehingga siswanya mampu bersaing dengan siswa dari Negara lain pada era industri 4.0., apalagi sebagai akibat dari aplikasi industri 4.0, adalah ketimpangan yang makin besar. Dua aspek yang harus menjadi perhatian guru matematika adalah ‘kreativitas’ dan ‘berpikir kritis.’ Selama proses pembelajaran guru dapat menggunakan pendekatan pemecahaan masalah dan pendekatan saintifik. Semboyan pendidikan Ki Hadjar Dewantara (KHD) dapat digunakan untuk meningkatkan pembelajaran matematika di kelas.

Full Text:

PDF

References


Badan Penelitian dan Pengembangan (2018). Hasil Ujian Nasional. Sebuah Refleksi untuk Perbaikan Pembelajaran. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Depdiknas (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.

Even R.; Ball, D.L. (2009). Setting the stage for the ICMI study on the professional education and development of teachers of mathematics. Pada Even R.; Ball, D.L. (Eds). The Professional Education and Development of Teachers of Mathematics. New York: Springer.

https://id.wikipedia.org/wiki/Industri_4.0

https://en.wikipedia.org/wiki/Carl_ Friedrich_Gauss

https://www.youtube.com/watch?v=NHYLOmlECRA.

Hughes, C. and Acedo, C. (2016). Guiding Principles for Learning in the Twenty-first Century. Stella Vosniadou, Editor Educational Practices Series, pp 16-18. Downloaded from http://www.iaoed.org on 2 May 2018 at 09.10. Lausanne: International Academy of Education & International Bureau of Education.

Isoda, M. & Katagiri, S. (2012). Mathematical Thinking. Singapura: World Scientific.

Isoda, M. (2015). Mathematical Thinking: How to Develop It in the Classroom. Power Point Presented on: Course on Lesson Study in SEAMEO QITEP in Mathematics.

Kampylis, P. and Berki, E. (2014). Nurturing creative thinking. Vosniadou, S., Editor Educational Practices Series, pp. 6-26. Downloaded from http://www.iaoed.org on 2 May 2018 at 08.45. Lausanne: International Academy of Education & International Bureau of Education.

Kemdikbud (2011). Jejak langkah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (1945-2011). Jakarta: Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat, Kemdikbud.

Mason, J.; Burton. L & Stacey, K. (1982). Thinking mathematically. London: Addison-Wesley Publishers Limited.

Nugraha, D. (2018). Transformasi Sistem Revolusi Industri 4.0. Power Point disampaikan pada Workshop Technopreneurship.

Polya, G. (1981). Mathematical Discovery. On Understanding, Learning, and Teaching Problem Solving Vol. 1. New York: John Wiley and Sons Inc.

Rugianto. (2018). Perubahan Kurikulum 2013 Revisi Terbaru 2017. Skill & Teknologi. Edisi 16, April 2016, halaman 6-8.

Shadiq, F. (2016). The Opportunities and Challenges on the Teaching and Learning of Mathematics. Experience of SEAMEO QITEP in Mathematics. Power Point Presented on: The Workshop on Promoting Mathematics Engagement and Learning Opportunities for Disadvantaged Communities in West Nusa Tenggara in Australian Embassy, Jakarta, May 12, 2016. Yogyakarta: SEAMEO QITEP in Mathematics.




DOI: http://dx.doi.org/10.31000/cpu.v0i0.1675

Article Metrics

Abstract - 995 PDF - 886

Refbacks

  • There are currently no refbacks.