ANALISIS PENGETAHUAN MASYARAKAT DAN BIDAN BPM TERHADAP PENGEMBANGAN LAYANAN KEBIDANAN KOMPLEMENTER TERINTEGRASI DI KABUPATEN TANGERANG PROVINSI BANTEN

Wahidin Wahidin, Titin Martini, Atnesia Ajeng

Abstract


Paradigma pelayanan kesehatan termasuk pelayanan kebidanan tengah mengalami pergeseran, perkembangan yang jelas terlihat adalah terjadinya kombinasi pelayanan kebidanan yang sipatnya konvensional dan komplementer, Praktek kebidanan komplementer telah menjadi bagian penting dari praktek kebidanan yang ada saat sekarang ini. Kondisi ini menjadi fenomena tersendiri untuk dilakukan pengamatan dan penelitian lebih lanjut. Tujuan, Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pelaksanaan dan tingkat pengetahuan masyarakat dan Bidan Praktek Mandiri (BPM) dalam pelaksanaan dan pengembangan layanan kebidanan komplementer terintegrasi di Kabupaten Tangerang. Metode,Penelitian menggunakan metode survey, melalui tahap persiapan, pengumpulan data, pengolahan dan reduksi data serta analisis hasil. Subyek penelitian masyarakat dan bidan yang melakukan praktik. Sampel diambil melalui teknik purposive sampling. Data kuanti dalam tabel distribusi frekuensi dan data kuali disajikan model interactive. Hasil, Layanan Kebidanan komplementer telah dilakukan oleh 46,7% bidan dengan 42,9% rentang usia antara 26-41 tahun, 31,4% berpendidikan D3 Kebidanan dan 34,3% telah menjalankan praktek layanan komplementer kurang dari 10 tahun. Tingkat pengetahuan bidan rata-rata sebesar 1,72 dan tingkat pengetahuan masyarakat rata-rata 1,47, hasil uji corellasi 0,524 dengan sign 0,000 menunjukan hubungan positip dan signifikan, nilai probabilitas 0,000 < 0,05 dalam kaitan ini secara nyata ada perbedaan antara tingkat pengetahunan bidan dan masyarakat terhadap pengembangan layanan kebidanan komplementer, layanan kebidanan komplementer dominan di Kabupaten Tangerang adalah pijat, yoga dan hypnotheraphy.

Full Text:

PDF

References


Harding, Debbie & Fourier, Maralyn. 2009. New Zealand and Canadian Midwives’ Use of Complementary and Alternative Therapy: New Zealand College of Midwives, Journal 40, Ed: April 2009.

Indarto AS S.Pd M Kes, 2016, Herbal dan terapi komplementer sebagai produk inovasi dalam pelayanan kebidanan , Jurusan Jamu Politeknik Kesehatan Surakarta

Inggar Ratna Kusuma,2018 Asuhan Kebidanan Komplementer Pada Perawatan Bayi Baru Lahir (Studi Kualitatif) Complementary Cares on Midwifery in new baby born ( Qualitative Study) Jurnal Kesehatan Al-Irsyad (JKA), Vol. XI, No. 1. Maret 2018

KepMenKes No

/MenKes/SK/IX/1993 pasal 1 butir 1 tentang penyelenggaraan Program Pendidikan Bidan

KepPres No 23 tahun 1994 Pasal 1 butir

tentang pengangkatan bidan sebagai pegawai tidak tetap berbunyi: "Bidan

adalah seseorang yang telah mengikuti Program Pendidikan Bidan dan telah lulus ujian sesuai dengan persyaratan yang berlaku".

KepMenKes RI

No.900/MenKes/SK/2000 tentang registrasi dan praktek bidan, pada pasal 1 ayat 1.

Koc Z, Topatan S, Saqlam Z. 2012. Use and attitudes complementary and alternative medicine among midwife in Turkey. European Journal of Obstetric&Gynecology and Reproductive Biology Volume 160, Issue 2, Pages

-136, February 2012

Kostania,Gita 2015, Pelaksanaan Pelayanan Kebidanan Komplementer Pada Bidan Praktek Mandiri Di Kabupaten Klaten. GASTER Vol. XII No. 1 Februari 2015

Lampiran KepMenKes No 871/MenKes/SK/VIII/1994 tentang petunjuk teknis pelaksanaan pengangkatan bidan sebagai pegawai tidak tetap, pada pendahuluan butir c dan pengertian organisasi.

Lestari Puji Astuti,dkk 2017 Peran Dan Fungsi Bidan Dalam Pelaksanaan Informed Consent Pada Kegawat Daruratan Obstetri Di Puskesmas Program Studi D IV Kebidanan STIKES Karya Husada Semarang

Moleong. 2013. Metodologi Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi.

Stanhope, M. & Lancaster, J. (2004). Community & public health nursing. 6th ed. St. Louis: Mosby Inc.

Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2012.

Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

PerMenKes No

/MenKes/Per/VI/1996 pasal 1 ayat 1 tentang registrasi dan praktek bidan.

Peraturan Menteri Kesehatan RI No: 1109/Menkes/Per/IX/2007

tentang Jenis-Jenis Terapi Komplementer.

Peraturan Menteri Kesehatan RI, No. : 1109/Menkes/Per/IX/2007 tentang penyelenggaraan pengobatan komplementer- alternatif di fasilitas pelayanan kesehatan

Purwanto,Budi 2013, Herbal dan Keperawatan Komplementer ( Teori, Praktik, Hukum dalam Asuhan

Keperawatan), Yogyakarta : Nuha Medika.

Putri,Anggita,Kompasiana Apa-itu-ilmu- dan-apa-itu-pengetahuan www.kompasiana.com diakses pada tanggal 7

September 2018

.

Ridwan, Mailisna 2017, Perbedaan Terapi Back Massage dan Akupresur Terhadap Kualitas Tidur Pasien Hemodialisa di Rumah Sakit Umum Daerah Langsa, Tesis Pascasarjana USU 2017

Soerjono Soekanto . 2007, Sosiologi : suatu pengantarJakarta : Raja Grafindo Persada, Jakarta.




DOI: http://dx.doi.org/10.31000/imj.v3i2.4356

Article Metrics

Abstract - 884 PDF - 821

DOI (PDF): http://dx.doi.org/10.31000/imj.v3i2.4356.g2521

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Indonesian Midwifery Journal Indexed By

googleGarudacrossref   dimensionsbase