HUBUNGAN PARITAS, JARAK KEHAMILAN DAN RIWAYAT PRE EKLAMSIA DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD KAYU AGUNG

Fitri Yanti, Ahmad Arif, Helni Anggraini

Abstract


Bayi dengan berat badan yang rendah merupakan salah satu yang mempunyai kontribusi pada kematian bayi khususnya masa perinatal. Selain itu bayi, Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dapat mengakibatkan gangguan mental dan fisik saat tumbuh kembang selanjutnya. Dari data statistic rekam medis Rumah Sakit Umum Daerah Kayu Agung, pada bulan Januari-Desember 2018 ada 46 orang bayi yang BBLR, pada bulan Januari - Desember 2019 ada 75 orang bayi yang BBLR, Pada Januari s.d. Desember 2020 tercatat 51 orang bayi lahir dengan BBLR dan Pada Januari s.d. Desember 2021 tercatat 67 orang bayi lahir dengan BBLR (Rumah Sakit Umum Daerah Kayu Agung, 2021). Tujuan penelitian ini adalah Ingin mengetahui hubungan antara paritas, jarak kehamilan dan riwayat pre eklamsia secara simultan dengan kejadian berat bayi lahir rendah (BBLR) di Rumah Sakit Umum Daerah Kayu Agung Tahun 2022.Jenis penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan "Cross Sectional" dimana variabel-variabel independen dan variable dependen dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Januari- Maret 2022. Lokasi penelitian dilaksanakan di Medical Record Rumah Sakit Umum Daerah Kayu Agung . Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu post partum yang melahirkan di Rumah Sakit Umum Daerah Kayu Agung mulai bulan Januari – Desember 2021 dengan jumlah populasi yang sebanyak 622 orang ibu bersalin. Sampel penelitian ini adalah ibu-ibu yang melahirkan bayi di Rumah Sakit Umum Daerah Kayu Agung pada bulan Januari - Desember 2021 yang berjumlah 86 orang ibu. Hasil penelitian di peroleh Ada hubungan antara Paritas, Jarak Kehamilan dan Riwayat Pre Eklamsia secara simultan dengan kejadian Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) di Rumah Sakit Umum Daerah Kayu Agung Tahun 2022. Hasil akhir penelitian disarankan Perlunya peningkatan pelayanan kepada Ibu Post Partum menganjurkan untuk melakukan pencegahan terhadap kejadian BBLR dengan cara ikut serta akseptor KB, penjarangan kelahiran dan makan makanan bergizi bagi ibu hamil untuk pencegahan pre ekalmsia.

Full Text:

PDF

References


Amalia. (2016). Paritas dan JarakKehamilan

Dengan Kejadian BBLR Di Rumah Sakit.

Jurnal Kesehatan Saintika Meditory.

Arisandi, D. (2018). Faktor-faktor yang

mempengaruhi kelahiran bayi berat lahir

rendah (BBLR) di Rumah Sakit Sundari

Medan.

Dinas Kesehatan Sumsel. (2021). Profil Kesehatan

Sumatera Selatan.

Dinkes Ogan Komering Ilir. (2021). Profil

Kesehatan Ogan Komering Ilir.

Faadhilah, A. (2020). Hubungan Preeklamsia

dengan kejadian BBLR di RSU Kabupaten

Tangerang Tahun 2018. Jurnal Epidemiologi

Kesehatan Indonesia, 4.

Ferinawati. (2020). Faktor-Faktor Yang

Berhubungan Dengan Kejadian BBLR Di

Puskesmas Jeumpa Kabupaten Bireun. Journal

Health Care Teknologi and Medicine.

Kemenkes RI. (2020). Profil Kesehatan Indonesia

https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/downl

oad/pusdatin/profil-kesehatan-indonesia/ProfilKesehatan-Indonesia-Tahun-2020.pdf

Lestariningsih. (2021). Hubungan pre eklamsia

Dalam kehamilan dengan kejadian BBLR

diRSUD Jendral Ahmad Yani Kota Metro

Tahun 2021.

Manuaba. (2018). Ilmu Kebidanan dan Penyakit

Kandungan.

Moehji, S. (2017). Ilmu Gizi.

Mulyanti. (2010). Hubungan antara komplikasi

kehamilan dengan kejadian BBLR di RSUD

Kelas B Kabupaten Subang.

Novitasari, A., Hutami, M. syehira, & Pristya, T. Y.

. (2020). Pencegahan dan Pengendalian BBLR

di Indonesia : Systematic Review. Indonesian

Journal of Health Development, 2, 3.

Rekam Medis RSUD Kayu Agung. (2021). Data

Rumah Sakit Umum Daerah Kayu Agung.

Rochjati. (2003). Pengenalan faktor-faktor risiko

deteksi dini ibu hamil risiko tinggi.

Ruswandiani. (2015). Hubungan anatara

karakteristik ibu hamil dengan kejadian bayi

berat lahir rendah di Rumah Sakit Immanuel.

WHO. (2018). Maternal Child Adolescent.

Amalia. (2016). Paritas dan JarakKehamilan

Dengan Kejadian BBLR Di Rumah Sakit.

Jurnal Kesehatan Saintika Meditory.

Arisandi, D. (2018). Faktor-faktor yang

mempengaruhi kelahiran bayi berat lahir

rendah (BBLR) di Rumah Sakit Sundari

Medan.

Dinas Kesehatan Sumsel. (2021). Profil Kesehatan

Sumatera Selatan.

Dinkes Ogan Komering Ilir. (2021). Profil

Kesehatan Ogan Komering Ilir.

Faadhilah, A. (2020). Hubungan Preeklamsia

dengan kejadian BBLR di RSU Kabupaten

Tangerang Tahun 2018. Jurnal Epidemiologi

Kesehatan Indonesia, 4.

Ferinawati. (2020). Faktor-Faktor Yang

Berhubungan Dengan Kejadian BBLR Di

Puskesmas Jeumpa Kabupaten Bireun. Journal

Health Care Teknologi and Medicine.

Kemenkes RI. (2020). Profil Kesehatan Indonesia

https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/downl

oad/pusdatin/profil-kesehatan-indonesia/ProfilKesehatan-Indonesia-Tahun-2020.pdf

Lestariningsih. (2021). Hubungan pre eklamsia

Dalam kehamilan dengan kejadian BBLR

diRSUD Jendral Ahmad Yani Kota Metro

Tahun 2021.

Manuaba. (2018). Ilmu Kebidanan dan Penyakit

Kandungan.

Moehji, S. (2017). Ilmu Gizi.

Mulyanti. (2010). Hubungan antara komplikasi

kehamilan dengan kejadian BBLR di RSUD

Kelas B Kabupaten Subang.

Novitasari, A., Hutami, M. syehira, & Pristya, T. Y.

. (2020). Pencegahan dan Pengendalian BBLR

di Indonesia : Systematic Review. Indonesian

Journal of Health Development, 2, 3.

Rekam Medis RSUD Kayu Agung. (2021). Data

Rumah Sakit Umum Daerah Kayu Agung.

Rochjati. (2003). Pengenalan faktor-faktor risiko

deteksi dini ibu hamil risiko tinggi.

Ruswandiani. (2015). Hubungan anatara

karakteristik ibu hamil dengan kejadian bayi

berat lahir rendah di Rumah Sakit Immanuel.

WHO. (2018). Maternal Child Adolescent.




DOI: http://dx.doi.org/10.31000/imj.v6i1.8361

Article Metrics

Abstract - 443 PDF - 489

DOI (PDF): http://dx.doi.org/10.31000/imj.v6i1.8361.g4176

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Indonesian Midwifery Journal Indexed By

googleGarudacrossref   dimentionbase