Pengaruh Pemberian Sudut Posisi Tidur 45˚ Terhadap Kualitas Tidur Pada Pasien Gagal Jantung

Popy Irawati, Elang Wibisana, Adi Krisna Bayu

Abstract


Gagal jantung merupakan kodisi dimana jantung tidak dapat memompa darah dengan adekuat. Penderita gagal jantung sering terbangun pada malam hari karena sesak nafas yang menyebabkan kualitas tidur pasien menurun. Posisi tidur semi fowler dengan sudut 45˚ merupakan salah satu tindakan positioning yang dipercaya dapat menekan sesak nafas, sehingga pasien dapat tidur lebih nyaman dan tidak terbangun pada malam hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Pemberian Sudut Posisi Tidur 45˚ Terhadap Kualitas Tidur Pada Pasien Gagal Jantung. Desain penelitian yang digunakan, yaitu Pre dan Post Test Without Control. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi Kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) untuk menilai kualitas tidur pasien jantung yang telah diuji validitas dan reliabilitas. Sampel penelitian berjumlah 16 responden yang diambil dengan teknik Purposive Sampling. Teknik Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah Wilcoxon Match Pair Test. Penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas tidur buruk pasien gagal jantung sebelum diberikan perlakuan yaitu sebanyak 18 responden (100%), setelah diberikan pelakuan kualitas tidur baik sebanyak 12 responden (66,7%) dan yang mengalami kualitas tidur buruk sesudah diberikan intervensi sebanyak 6 responden (33,3%). Hasil uji statistik Wilcoxon Match Pair Test menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara Pemberian Sudut Posisi Tidur 45˚ Terhadap Kualitas Tidur Pada Pasien Gagal Jantung dengan nilai p value sebesar 0,00 dengan nilai normal < α (0,05). Hal ini berarti jika penderita gagal jantung menerapkan posisi tidur 45 ˚ bisa mengurangi rasa kesulitan saat tidur. Terdapat perubahan kualitas tidur pasien gagal jantung setelah diberikan posisi semi fowler 45˚ pada kelompok intervensi, sehingga posisi semi fowler 45˚ dapat dipertimbangkan untuk menjadi intervensi mandiri keperawatan dalam menangani masalah tidur pada pasien gagal jantung.

 

Kata Kunci: Gagal Jantung, Posisi Tidur 45◦, Kualitas Tidur


Full Text:

Irawati_PDF

References


Aspiani, R.Y (2016). Buku ajar Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Kardiovaskular. Jakarta:EGC

Buysse DJ et al. (1989). Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) Pscchiatry Res.

Chandrasoma dan Taylor. (2006). Ringkasan Patologi Anatomi. Ed : ke -2. Jakarta : EGC

Dipiro, J., Talbert, R., Yee, G., Matzke, G., Wells, B., Posey, L. (2008). Pharmacotheraphy : A Pathophysiologic Approach. Seventh Edition, Mc-Hill Medical Publishing, New York

Dochterman & Bulechek, (2000). Nursing Intervention Classification (NIC) Sixth Edition. United States of America: Elsevier

Fatmawati. (2013). Cardio Heart Failure. Jakarta.

Hastono, S.P.(2010). Statistik Kesehatan. Jakarta.

Hawks.Joyce M., Hawks, Jane Hokanson, (2014). Keperawatan Medikal Bedah. Vol.8.No 3.Jakarta : Salemba Medika.

Indrawaty, L., (2011). Hubungan Posisi Tidur dengan Kualitas Tidur Pasien Congestive Heart Failure di RSUD Kota Bekasi Tahun 2011. (diakses pada 12 Febuari 2019).

Israel, S.A., Duhamel, E.R.,Stepnowsky, C., Engler, R., Zion, M.C., & Marler, M.(2003). The relatioship between congetive heart failure, sleep apnea, and mortalty in older men, http://www.guideline.gov/summary.aspx? Vied_id diunduh tanggal 12 febuari 2019.

Kartika Ira Iin. (2017). (Buku Ajar Dasar-Dasar Riset Keperawatan Dan Pengolahan Data Statistik) Jakarta

Kusuma Kelana Dharma. (2011). (Metodologi Penelitian Keperawatan (Pedoman Melaksanakan dan Menerapkan Hasil Penelitian). Jakarta: TIM.

Melanie, R (2011). Analisis Pengaruh Sudut Posisi Tidur terhadap Kualitas Tidur dan Tanda Vital Pada Pasien Gagal Jantung Di Ruang Rawat Intensif RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. (diakses 17 Febuari 2019). 52

Muttaqin, A (2009). Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler. Jakarta : Salemba Medika

Notoadmodjo S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Potter, P.A. dan Perry, A.G. (2006). Buku ajar fundamental keperawatan konsep, proses, dan praktik. Vol.2.No 4. Jakarta: EGC.

Riskesdas, Provinsi Banten (2013) diakses pada tanggal 26 febuari 2019

http://www.depkes.go.id/download.php?file=download/pusdatin/infodatin/infodatin-jantung.pdf

Shahab, S., Fauzan, S., Budiarto, I (2016). Pengaruh Posisi Tidur Semi Fowler 45˚ Terhadap Kualitas Tidur Pasien Gagal Jantung Di Ruang ICCU RSUD dr. Soedarso Pontianak. (diakses pada 14 Febuari 2019).

Smeltzer, S., C., & Brenda G., B. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddart (Vol 2). Philadephia. Buku kedokteran EGC

Sulistyowati, D (2015). Pengaruh Posisi Tidur dan Status Kardiovaskuler Pada Pasien IMA (Infark Miokard Akut). (Diakses pada 14 Febuari 2019).

Talwar, A., Liman, B., Greenberg, H., Feinsilver, S., H., and Vijayan, H.(2008). Sleep in the Intensive Care Unit. India : University of Delhi.

World Health Organization, (2013) Diakses tanggal 28 febuari 2019 dari http://www.who.int/violence_injury_Prevention/roadsafety_stat us/2015/en/

Wilkinson M., J. (2007). Buku Saku Diagnosa Keperawatan dengan Intervensi NIC dan Kriteria hasil NOC. Edisi 7. Alih bahasa : Widyawati, S.Kp., M.Kes., dkk. Jakarta : EGC.




DOI: http://dx.doi.org/10.31000/jiki.v3i1.5672

Article Metrics

Abstract - 864 Irawati_PDF - 718

DOI (Irawati_PDF): http://dx.doi.org/10.31000/jiki.v3i1.5672.g2913

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Jurnal Ilmiah Keperawatan Indonesia [JIKI]

JIKI: Jurnal Ilmiah Keperawatan Indonesia a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. © All rights reserved 2017.

View My Stats




Office : Universitas Muhammadiyah Tangerang Jl. Perintis Kemerdekaan I/ 33, Cikokol Kota Tangerang Provinsi Banten Indonesia 15118