Faktor Anak dan Faktor Ibu dengan Kejadian Stunting pada Baduta Usia 6-24 Bulan Di Kelurahan Kelapa Lima Kabupaten Merauke Papua
Abstract
Stunting merupakan masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama (malnutrisi kronis) dan infeksi berulang, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak, yaitu anak terlalu pendek dari standar usianya.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor anak dan faktor ibu dengan kejadian stunting pada baduta usia 6-24 bulan di Kelurahan Kelapa Lima.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan design penelitian Cross Sectional. Populasi dan sampel berjumlah 103 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat.
Hasil penelitian menunjukkan dari 103 baduta terdapat 25 baduta mengalami stunting. Variabel yang berhubungan dengan kejadian stunting adalah berat badan lahir (p = 0,000), panjang badan lahir (p = 0,000), dan status gizi ibu saat hamil (p = 0,000). Sedangkan variabel yang tidak berhubungan adalah jenis kelamin (p = 0,147), dan tinggi badan ibu (p = 759).
Oleh karena itu, intervensi harus difokuskan pada BB ibu sebelum konsepsi dan selama kehamilan untuk mengurangi terjadinya Kurang Energi Kronis saat hamil. Dengan mengurangi terjadinya Kurang Energi Kronis saat hamil, maka akan mengurangi resiko ibu melahirkan bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah dan panjang badan lahir yang pendek.
Kata kunci: Stunting, Baduta, Berat badan, Panjang badan, Kurang Energi Kronis
Full Text:
Ekawati_PDFReferences
Akombi et al. Stunting and Severe Stunting Among Children Under-5 Years in Nigeria: A Multilevel Analysis. BMC Pediatr 2017;17:1–16. https://doi.org/10.1186/s12887-016-0770-z.
Andini, Maryanto & M. Hubungan Panjang Badan Lahir, Berat Badan Lahir Dan Pemberian Asi Eksklusif Terhadap Kejadian Stunting Pada Baduta Usia 7-24 Bulan Di Desa Wonorejo Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang. J Gizi Dan Kesehat 2020;12. https://doi.org/https://doi.org/10.35473/jgk.v12i27.60.
Anggraeni ZEY, Kurniawan H, Yasin M, Aisyah AD. Hubungan Berat Badan Lahir, Panjang Badan Lahir dan Jenis Kelamin dengan Kejadian Stunting. Indones J Heal Sci 2020;12:51–6. https://doi.org/10.32528/ijhs.v12i1.4856.
Dinkes Kabupaten Merauke. Data Stunting Tahun 2020. Merauke: 2020.
Fitriahadi E. The Relationship between Mother’s Height with Stunting Incidence in Children Aged 24-59 Months. J Kebidanan Dan Keperawatan Aisyiyah 2018;14:15–24. https://doi.org/10.31101/jkk.545.
Hamal DK, Nursyarofah N, Qualifa A. Gender and Birth Length as Factors for Stunting in Majene Regency, West Sulawesi Province in 2018 (Data Analysis of Riskesdas 2018). ARKESMAS 2021;6:1–7.
Kairupan, Kapantow & P. Hubungan Antara Tinggi Badan Orang tu Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Touluaan Kabupaten Manihasa Tenggara. J Kesmas 2018;7:1–6.
Kemenkes RI. Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) 2018. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (LPB); 2019.
Kemenkes RI. Buletin Stunting. Kementeri Kesehat RI 2018;301:1163–78.
Kemenkes RI. Situasi Balita Pendek Di Indonesia. Kementeri Kesehat Republik Indones 2016:1–10.
Kim et al. Relative Importance of 13 Correlates of Child Stunting in South Asia: Insights from Nationally Representative Data from Afghanistan, Bangladesh, India, Nepal, and Pakistan. Soc Sci Med 2017;187:144–54.
Kurnia G. Kenali dan Cegah Stunting Sejak Dini – BP PAUD dan Dikmas DIY.PauddikmasdiyKemdikbudGoId 2019.
Nkurunziza S, Meessen B, Korachais C. Determinants of Stunting and Severe Stunting Among Burundian Children Aged 6-23 Months: Evidence from a National Cross-sectional Household Survey, 2014. BMC Pediatr 2017;17:1–14. https://doi.org/10.1186/s12887-017-0929-2.
Polignano MV. Data & Informasi 2015 “Profil Kesehatan Indonesia.” J Chem Inf Model 2019;53:1689–99.
Putri YK. Diagnosis Stunting 2020;140:20171486.
Rahayu PP, Casnuri. Risk Differences Based on Gender. Semin Nas UNRIYO 2020:135–9.
Sari AN, Maryanto S. The Correlation Between Birth Length, Birth Weight And Exclusive Breastfeeding With The Incidence Of Stunting In Children Age Group 7-24 Months In Wonorejo Village, Pringapus District, Semarang Regency 2020;12:1–6.
Sri Afni Mantulangi, Kurniawat HF. The Relationship Between Nutrition Status History During Pregnancy And Stunting Incidences In Aged 24-59 Months At Sidoagung Godean Sleman Yogyakarta 2019.
Swathma D, Lestari H, Ardiansyah R. Risk Factors Analysis of Low Birth Weight, Body Length at Birth and Basic Immunization History Toward Stunting of Children Aged 12-36 Months in Working Area of Local Government Clinic of Kandai Kendari Municipality in 2016. J Ilm Mhs Kesehat Masy Unsyiah 2016;1:186294.
Torlesse H, Cronin AA, Sebayang SK, Nandy R. Determinants of Stunting in Indonesian Children: Evidence from a Cross Sectional Survey Indicate a Prominent Role for the Water, Sanitation and Hygiene Sector in Stunting Reduction. BMC Public Health 2016;16:1–11. https://doi.org/10.1186/s12889-016-3339-8.
Unger et al. Effects of Birth Month on Child Health and Survival in Sub- Saharan Africa. Physiol Behav 2016;176:139–48. https://doi.org/10.1080/19485565.2015.1032399.Effects.
WHO. World Health Statistics Data Visualizations Dashboard 2019. https://apps.who.int/gho/data/node.sdg.2-2-viz-1?lang=en#content (accessed March 5, 2021).
WHO. Stunting in A Nutshell. World Heal Organ 2016:7–8.
WHO. Childhood Stunting: Context, Causes and Consequences WHO Conceptual Framework. Who 2013;9:27–45.
DOI: http://dx.doi.org/10.31000/jkft.v7i1.7215
Article Metrics
Abstract - 1197 Ekawati_PDF - 832DOI (Ekawati_PDF): http://dx.doi.org/10.31000/jkft.v7i1.7215.g3770
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Jurnal JKFT
Alamat Redaksi : Jurnal JKFT Fakultas Ilmu KesehatanUniversitas Muhammadiyah TangerangJl. Perintis Kemerdekaan 1 No.33 Cikokol Tangerang, Indonesia Email: jkft.jurnalfikes@gmail.com