Collaboration Governance In The Development Of Natural Based Tourism Destinations

Muchamad Zaenuri, Yusrim Musa, Muhammad Iqbal

Abstract


This article aims to explain the governance of collaboration between local government, village government, the private sector and the community in the management of Posong Temanggung natural attractions. Lack of mutual trust and commitment is a prominent issue. After going through qualitative research using descriptive techniques, it can be seen that collaboration that has been built among stakeholders is still embryonal; there is no formal collaboration tied to the memorandum of understanding. From the research conducted, it was found that there was an intensive dialogue between stakeholders, mutual trust between stakeholders, a high level of commitment, and a reasonably even sharing of understanding. But, four things that have not been created a formal relationship, so there needs to be a process of transformation towards partnership and sustainability in a formal bond.This study recommends that the government be the main actor in building collaboration with the public and private sectors. The government must provide space for them to contribute in making the tourism village of Posong.

Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan tata kelola kolaborasi antara pemerintah daerah, pemerintah desa, swasta dan masyarakat dalam pengelolaan obyek wisata alam Posong Temanggung. Hal ini dikarenakan permasalahan kolaborasi diantara stakeholder tersebut terdapat berbagai kendala. Kurangnya kepercayaan dan komitmen bersama menjadi permasalahan yang mengemuka. Setelah melalui penelitian yang bersifat kualitatif dengan menggunakan teknik deskriptif dapat diketahui bahwa kolaborasi yang terbangun diantara stakeholder masih bersifat embrional, belum ada kerjasama formal yang diikat dengan nota kesepahaman. Dari penelitian yang dilakukan diperoleh temuan bahwa sudah ada dialog yang intensif diantara stakeholder, saling percaya diantara pemangku kepentingan, komitmen yang sudah tinggi, dan terdapat berbagi pemahaman yang cukup merata. Namun dari keempat hal tersebut belum tercipta hubungan yang bersifat formal, sehingga perlu ada proses transformasi menuju kemitraan dan berkelanjutan dalam suatu ikatan yang bersifat formal.Rekomendasi dalam penelitian in iadalah pemerintah harus menjadi actor utama dalam membangun kolaborasi dengan masyarakat dan swasta. Pemerintah harus memberikan ruang bagi mereka untuk memberikan kontribusi dalam membangun desa wisata Posong

Keywords


Collaboration Governance, Tourism Destinations, Posong, Temanggung

Full Text:

PDF

References


Adikampana, I. M., 2017, Pariwisata Berbasis Masyarakat. Bali: Cakra Press.

Agranoff, Robert and Michael McGuire, 2003, Collaborative Public Management: New Strategis for Local Government, Washington DC: George Town University Press.

Ansell, Chris and Alison Gash, 2007. “Collaborative Governance in Theory and Practice”, Journal of Public Administration Research and Theory 18: 543-571.

Damanik, Janianton, 2010, “Merancang Format Baru Pariwisata Yang Menyejahterakan Rakyat”, Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar pada Fisipol UGM, Yogyakarta.

Damanik, Janianton dan Frans Teguh, 2012, Manajemen Destinasi Pariwisata, Sebuah Pengantar Ringkas, Yogyakarta: Kepel Press.

Dewi, T.D, 2012, Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Collaborative Governance dalamPengembanganIndustri Kecil, (StudiKasusTentangKerajinanReyogdan PertunjukanReyog di KabupatenPonorogo). Tesis, perpustakaan.uns.ac.id.

Hadiwiyono, Surya S. 2012. PerencanaanPariwisataaPerdesaanBerbasisMasyarakat (SebuahPendekatanKonsep), Yogyakarta: GrahaIlmu.

Haryono, Nanang. 2012. “Jejaring Untuk Membangun Kolaborasi Sektor Publik.” Th IV. Nomor 1: 47–53. http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-admpd0fda03369full.pdf.

Kristian, Yudi. 2017. “Pengelolaan Objek Wisata Oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Kutai Barat Di Danau Aco Kampung Linggang Melapeh, Kecamatan Linggang Bigung.” 5: 5404–17.

Lestari, R. M., & Farahnisa, T. (2020). Collaborative Governance Antara Pemerintah Desa dengan Warga Desa dalam Pengelolaan Cerobong Sampah dan Bank Sampah di Desa Kramatwatu. ijd-demos, 2(3).

Novandaya, Z., &Wijaya, H. B. (2020). PengaruhFaktorSuplaiTerhadapKepuasanPengunjungPadaObjekWisataPosongKabupatenTemanggung (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS DIPONEGORO).

Nurmansyah, Agung. 2014. “Potensi Pariwisata Dalam Perekonomian Indonesia Agung Nurmansyah 1 1.” III(1): 44–61.

Purmada, Dimas Kurnia, Wilopo, and Luchman Hakim. 2016. “Pengelolaan Desa Wisata Dalam Perspektif Community Based Tourism (Studi Kasus Pada Desa Wisata Gubugklakah, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang).” Jurnal Administrasi Bisnis 32(2): 15–22.

Purwanti, NurulDwi, 2009, StrategiPemulihan Citra WisataAlam, PacaBencana di Indonesia, Yogyakarta: Gava Media

Rusita, Rahmat Walimbo, Yunita Sari, Melda Yanti. 2016. “Studi Potensi Objek Dan Daya Tarik Wisata Alam Air Terjun Wiyono Di Taman Hutan Raya Wan Abdul Rahman, Provinsi Lampung.” Info Teknik 17(2): 165–86.

Siakwah, P., Musavengane, R., & Leonard, L. (2020). Tourism governance and attainment of the Sustainable Development Goals in Africa. Tourism Planning & Development, 17(4), 355-383.

Sopari, Hery, Ngakan Putu Oka, dan Darmawan Salman, 2014, “Model Kolaborasi Perencanaan antara Balai Taman Nasional Pengelolaan Sumber Daya Alam Hayati Secara Lestari”, A Model of Planning Collaboration Betweeen Wakatobi National Park Authority and Wakatobi Regency Government in Sustainable Natural Resource Management.” 14(2): 189–98.

Studi, Program et al. 2008. “Pengembangan Obyek Wisata Panorama ( Studi Kasus Di Desa Wisata Tlahab Kecamatan Kledung Kabupaten Temanggung ).”

Sufianti, Ely, Dewi Sawitri, Krishnai Nur Pribadi, and Tommy Firman. 2013. “Collaborative Process In Communicative-Based Planning Within Uncollaborative Society.” MIMBAR, The Journal of Social and Development 29 (2): 133–44. http://ejournal.unisba.ac.id/index.php/mimbar/article/view/390.

Sunaryo, Bambang, 2013, Kebijakan Pembangunan DestinasiPariwisata, KonsepdanAplikasinya di Indonesia, Yogyakarta: Gava Media.

Tresiana, Novita. 2017. “Collaborative Management Of The Teluk Kiluan”, Tourism : 77–84.

Widyasti, F.R, 2013, “StrategiPromosiWisataPadaDinasKebudayaan, Pariwisata, PemudadanOlah Raga KabupatenTemanggung”, Skripsi, tidakdipublikasikan.

Yoeti, Oka A. 2008. PerencanaandanPengembanganPariwisata. Jakarta: PT. PercetakanPenebarSwadaya.

Yuliani, S., &Rosyida, D.P.G, 2017, “KolaborasidalamPerencanaan Program Kota TanpaKumuh (KOTAKU) di KelurahanSemanggi Kota Surakarta”. JurnalWacanaPublik, volume 1 No 2 hlm 33-47.

Zaenuri, Muchamad, Sumartono, Soesilo Zauhar and Andy Fefta Wijaya, 2015a, “Tourism Affair Management with Collaborative Governance Approach, Tourism Affairs Management Studies in Sleman Regency, Yogyakarta”, International Journal of Management and Administrative Sciences, Vol 2, No. 06, p. 01-14.

Zaenuri, Muchamad, Sumartono, SoesiloZauhar and Andy Fefta Wijaya,2015b, “The Need of Shared Vision in Tourism Sustainable Development”, Journal of Administrative Sciences and Policy Studies,Vol.3,No.2,pp.1-26.

Zaenuri, Muchamad. 2018. Tata KelolaPariwisata-BencanaBerbasis Collaborative Governance Konsep, AnalisisdanPemodelan. Yogyakarta: Explore.

Zaenuri, Muchamad, 2012, Perencanaan Strategis Kepariwisataan Daerah, Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: e-Gov Publishing.

Zaenuri, M., Atmojo, M. E., & Iqbal, M. (2020). PenataanKelembagaanBumdesBerbasisPariwisata. ABDIMAS ALTRUIS: JurnalPengabdianKepadaMasyarakat, 2(2), 28-36.




DOI: http://dx.doi.org/10.31000/jgcs.v5i1.2839

Article Metrics

Abstract - 1508 PDF - 873

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Journal of Government and Civil Society

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.


 

Journal of Government and Civil Society is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License