Kerukunan dan Toleransi Antar Umat Beragama dalam Membangun Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Abstract
Supaya kerukunan dan toleransi antar umat beragama bisa menjadi alat pemersatu bangsa, maka kemajemukan harus dikelola dengan baik dan benar, maka diperlukan cara yang efektif yaitu dialog antar umat beragama untuk permasalahan yang mengganjal antar masing-masing kelompok umat beragama. Karena mungkin selama ini konflik yang timbul angtar umat beragama terjadi karena terputusnya jalinan informasi yang benar di antara pemeluk agama dari satu pihak ke pihak lain sehingga timbul prasangka-prasangka negatif.
In order harmony and inter-religious tolerance can be a means to unite the nation, the plurality must be managed properly, it is necessary that an effective way of inter-religious dialogue for a wedge issue between the respective religious communities. Because of possible conflicts arising during this angtar religious communities occurs because the breakdown of the fabric of information true among adherents of one party to the other party so that the resulting negative prejudices.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ali, H. Mukti. 1975. Kehidupan Beragama Dalam Proses Pembangunan Bangsa. Bandung: Proyek Pembinaan Mental Agama.
Hasyim, Umar. 1970. Toleransi Dan Kemerdekaan Beragama Dalam Islam Sebagai Dasar Menuju Dialog Dan Kerukunan Antar Agama. Surabaya : PT. Bina Ilmu.
MUI.TAP MPR No. II/MPR/1978Tentang Garis-Garis Besar Haluan Negara. Jakarta. 1988. Proyek Pembinaan Kerukunanan Hidup Beragama. 1979. Pedoman Dasar Kerukunan Hidup Beragama. Jakarta: Departemen Agama.
Rahmat, Jalaludin. 2001. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Ritzer George dan Douglas J. Goodman. 2003. Sociological Theory. New Jersey: McGraw Hill Education.
DOI: http://dx.doi.org/10.31000/jgcs.v1i1.268
Article Metrics
Abstract - 28307 PDF - 57465Refbacks
- There are currently no refbacks.
Journal of Government and Civil Society is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License .