Mapping the Potential of Conflict Between Villages in the Bima District

Syarif Ahmad, Ibnu Khaldun, Seta Basri, Ahmad Chumaedi

Abstract


This study aims to determine the map of potential inter-village conflicts, identify various factors triggering inter-village conflicts and formulate strategies for handling inter-village conflicts that occur in Bima Regency, West Nusa Tenggara Province. To answer research problems, qualitative  methods with descriptive analysis  are used, while case studies are used to limit this study to the specificity of  certain  characteristics and limitations of certain areas. Bima Regency consists of 18 sub-districts where conflicts between villages have the potential to occur in 5 sub-districts, namely; Woha sub-district, Monta sub-district, Belo sub-district, Bolo sub-district and Sape sub-district. The trigger factors for conflict include  the abuse of narcotics and drugs (drugs), liquor (Miras), and differences of understanding between individual citizens. The  actors involved   in inter-village conflicts are educated college graduates who are unemployed and village elites who lose in contesting the Village Head election.

 

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peta potensi konflik antarkampung, mengidentifikasi berbagai faktor pemicu terjadinya konflik antarkampung dan perumusan strategi penanganan konflik antarkampung yang terjadi di Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat. Untuk menjawab permasalahan penelitian, digunakan metode kualitatif dengan analisis deskriptif, sementara studi kasus digunakan untuk membatasi studi ini pada kekhususan karakteristik dan keterbatasan wilayah tertentu. Kabupaten Bima terdiri dari 18 Kecamatan di mana konflik antar kampung berpotensi terjadi terjadi pada 5 Kecamatan, yaitu; Kecamatan Woha, Kecamatan Monta, Kecamatan Belo, Kecamatan Bolo dan Kecamatan Sape. Faktor-faktor pemicu terjadinya konflik antara lain yakni dipicu oleh penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan (Narkoba), minuman keras (Miras), dan selisih paham antar individu warga. Adapun para aktor yang ikut terlibat dalam konflik antarkampung yaitu kaum terdidik lulusan Perguruan Tinggi yang menganggur dan elit-elit desa yang kalah dalam kontestasi pemilihan Kepala Desa.


Keywords


Mapping of Conflicts, Conflicts, Between Villages, Bima.

Full Text:

PDF

References


Angkasawati, A. (2018). Partisipasi Pemuda Dalam Karang Taruna Desa (Studi di Desa Ngubalan Kecamatan Kalidawir Kabupaten Tulungagung). Publiciana, 11(1), 14–34.

Anwar, M. J., & Al-Hasyimiyyah, S. A.-A. (2019). Conflict Reconciliation Bima:(Local Wisdom Based Ethnographic Study). International Journal of Innovative Science and Research Technology, 4(2).

Askandar, K. (2000). Conflict and Conflict Management in Southeast Asia: Trends and Patterns. Kajian Malaysia, XVIII(1 & 2), 1–29.

Billon, P. L., & Waizenegger, A. (2007). Peace in the Wake of Disaster? Secessionist Conflicts and the 2004 Indian Ocean Tsunami. Transactions of the Institute of British Geographers, 32(3), 411–427.

Carneiro, D., Novais, P., & Neves, J. (2014). Conflict Resolution and its Context: From the Analysis of Behavioural Patterns to Efficient Decision-Making (2014th edition). New York: Springer.

Creswell, J. W. (2015). Riset Pendidikan: Perencanaan, Pelaksanaan, dan Evaluasi Riset Kualitatif & Kuantitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Czaika, M., & Kis-Katos, K. (2009). Civil conflict and displacement: Village-level determinants of forced migration in Aceh. Journal of Peace Research, 46(3), 399–418.

Dermawan, I., & Abidin, Z. (2017). Pemetaan Konflik Sosial Masyarakat Di Aceh Selatan (Studi Deskriptif Konflik Sosial Masyar. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik, 2(1). Retrieved from http://jim.unsyiah.ac.id/FISIP/article/view/2360

Eldridge, A. F. (1979). Images of conflict. New York: St. Martin’s Press.

Emzir. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data. Jakarta: Rajagrafindo Pers.

Fisher, B. A. (1990). Teori-teori komunikasi: Perspektif mekanistis, psikologis, interaksional dan pragmatis. PT Remaja Rosdakarya.

Francis, D. (2006). Teori Dasar Transformasi Konflik Sosial. Jakarta: Quills.

Gahung, E. A., Gosal, T. A. M. R., & Singkoh, F. (2017). Peran Pemerintah Dalam Pemberdayaan Pemuda Di Desa Liwutung Kecamatan Pasan Kabupaten Minahasa Tenggara. JURNAL EKSEKUTIF, 1(1). Retrieved from https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jurnaleksekutif/article/view/15433

Hamidi. (2010). Metode Penelitian Kualitatif (Pendekatan Praktis Penulisan Proposal dan Laporan Penelitian). Malang: UMM Press.

Hartoyo, H. (2019). Muakhi (Brotherhood) and its practices related to preventing communal conflict in multicultural societies. Masyarakat, Kebudayaan Dan Politik, 32(3), 227–239. https://doi.org/10.20473/mkp.V32I32019.227-239

Hartoyo, H., Sindung, H., Teuku, F., & Sunarto, S. (2020). The role of local communities in peacebuilding in post-ethnic conflict in a multi-cultural society. Journal of Aggression, Conflict and Peace Research, 12(1), 33–44. https://doi.org/10.1108/JACPR-06-2019-0419

Haryati, S., Armawi, A., & Supraja, M. (2016). Peran Pemuda Dalam Mengelola Kawasan Ekowisata Dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Masyarakat Desa (Studi tentang Pemuda Pengelola Desa Wisata Kandri, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah). Jurnal Ketahanan Nasional, 22(2), 117–136. https://doi.org/10.22146/jkn.11986

Iradat, T., & Haeril, H. (2021). Resolusi Konflik Berbasis Pemberdayaan Masyarakat di Desa Rato Kecamatan Lambu Kabupaten Bima. Journal of Governance and Local Politics (JGLP), 3(1), 48–62. https://doi.org/10.47650/jglp.v3i1.181

Islam, A. K. M. (1974). A Bangladesh village: Conflict and cohesion: an anthropological study of politics.

Kleden, I. (2002). Conflict in Indonesia: A Sociological Review. The Jakarta Post.

Kurniawati, T. (2012). Konflik dalam Penentuan Dana Bagi Hasil antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Propinsi Kalimantan Timur. Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, 16(1), 16–25. https://doi.org/10.22146/jsp.10909

Latief, H., & Nashir, H. (2020). Local Dynamics and Global Engagements of the Islamic Modernist Movement in Contemporary Indonesia: The Case of Muhammadiyah (2000-2020). Journal of Current Southeast Asian Affairs, 39(2), 290–309. https://doi.org/10.1177/1868103420910514

Mack, R. W., & Snyder, R. C. (1957). The Analysis of Social Conflict—Toward an Overview and Synthesis. Conflict Resolution, 1(2), 212–248.

Manik, T. S., & Suharno, S. (2020). Runggu or local wisdom-based conflict resolution: The role of the Pengituai Kuta. Masyarakat, Kebudayaan Dan Politik, 33(4), 413–420. https://doi.org/10.20473/mkp.V33I42020.413-420

Mashuri. (2017). Kesejarahan Desa-Desa Pesisir dalam Serat Sindujoyo. Manuskripta, 7(2), 89–117. https://doi.org/10.33656/manuskripta.v7i2.96

Mitchell, C. R. (1981). The Structure of International Conflict. Macmillan.

Moleong, L. J. (2017). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Nasution, S. (2003). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito.

Nulhaqim, S. A., Hardhing, D., Irfan, M., & Jatnika, D. C. (2017). Konflik Sosial Di Kampung Nelayan: Studi Kasus Di Pantai Utara Kota Cirebon, Jawa Barat. Sosio Konsepsia: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial, 6(2), 197–209. https://doi.org/10.33007/ska.v6i2.677

Prasojo, R. A., & Fauziah, L. (2015). Peran Pemerintah-Masyarakat dalam Pembangunan Desa Sedatigede Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo: JKMP (Jurnal Kebijakan Dan Manajemen Publik), 3(1), 49–64. https://doi.org/10.21070/jkmp.v3i1.180

Rampengan, P. L. (2020). Partisipasi Pemuda Dalam Pembangunan Desa Di Kelurahan Budaya Pampang Kecamatan Samarinda Utara Kota Samarinda. Jurnal Paradigma (JP), 9(1), 33–38. https://doi.org/10.30872/jp.v9i1.4382

Ridwan, R., Ahmad, A., Firmanto, T., & Mustakim, M. (2021). Horizontal Conflict Resolution Model in Bima Society. 2nd Annual Conference on Education and Social Science (ACCESS 2020), 456–460. Atlantis Press.

Riyanto, Y. (2007). Metodologi Penelitian (Kualitatif dan Kuantitatif). Surabaya: Unesa Universty Press.

Setiawan, I. P., & Suryanti, M. S. D. (2021). Keterlibatan Asean dalam Menangani Konflik Myanmar (Studi Kasus: Konflik Etnis Rohingya 2017 – 2019). POLITICOS: Jurnal Politik dan Pemerintahan, 1(2), 83–97. https://doi.org/10.22225/politicos.1.2.2021.83-97

Setiawan, T., De Jong, E. B. P., Scheepers, P. L. H., & Sterkens, C. J. A. (2021). Support for interreligious conflict in Indonesia: Tests of theories on interethnic threat and distrust versus contact. Journal of Pacific Rim Psychology, 15, 1834490921993295. https://doi.org/10.1177/1834490921993295

Suharko, S. (2017). Masyarakat Adat versus Korporasi: Konflik Sosial Rencana Pembangunan Pabrik Semen di Kabupaten Pati Jawa Tengah Periode 2013-2016. Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, 20(2), 97–116. https://doi.org/10.22146/jsp.24776

Sukandar, R., Karib, F., Hutagalung, N. V., Cholid, S., & Rasyid, I. (2015). Kapasitas Lembaga dan Dinamika Pencegahan Konflik: Studi Kasus Kalimantan Barat dan Nusa Tenggara Barat. Jakarta: SNPK (The Habibie Center).

Sumartias, S., & Rahmat, A. (2013). Faktor-Faktor yang Memengaruhi Konflik Sosial. Jurnal Penelitian Komunikasi, 16. https://doi.org/10.20422/jpk.v16i1.24

Tahir, M. (2017). Analisis Konflik Antar Desa Samili Dengan Masyarakat Desa Dadibou Di Kecamatan Woha Kabupaten Bima Tahun 2016. JURNAL PENDIDIKAN IPS, 7(1), 49–54.

Wantu, S. M., Djaafar, L., & Sahi, Y. (2021). Partisipasi Pemuda dalam Pembangunan Dasar di Desa Kaliyoso Kecamatan Dungalio Kabupaten Gorontalo. Jurnal Abdidas, 2(2), 407–410. https://doi.org/10.31004/abdidas.v2i2.266

Wehr, P. (2019). Conflict Regulation. Taylor & Francis Group.

Widhagdha, M. F., & Hidayat, R. (2020). Pemberdayaan Masyarakat sebagai Strategi Resolusi Konflik Sosial. Jurnal Pemberdayaan Masyarakat, 8(1), 82–91. https://doi.org/10.37064/jpm.v8i1.7139

Zuber, A., & Haryono, B. (2018). Conflict Resolution Between of Renda Villagers and Ngali, Belo Subdistrict, Bima Regency of The Province of West Nusa Tenggara (NTB). Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan, 6(2).

Zuhdan, M. (2013). Manajemen Konflik Berbasis Komunitas: Studi Kasus Community Oriented Policing (COP) di Malioboro Yogyakarta. Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, 17(2), 130–143. https://doi.org/10.22146/jsp.10879

Zulkarnaen, I., & Suzanna, E. (2018). Aceh: Conflict Development after the Helsinki Agreement. In Emerald Reach Proceedings Series: Vol. 1. Proceedings of MICoMS 2017 (pp. 589–593). Emerald Publishing Limited. https://doi.org/10.1108/978-1-78756-793-1-00095




DOI: http://dx.doi.org/10.31000/jgcs.v7i1.6799

Article Metrics

Abstract - 857 PDF - 452

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Journal of Government and Civil Society is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License